Para penghafal Qur’an itu dididik dengan cara yang tidak biasa. Hari-hari mereka penuh dengan cerita baik suka maupun duka. Usaha menghafal yang kadang berhasil kadang tidak berhasil di setiap pertemuannya. Jika pelajaran yang lain hanya menghafal makna atau kalimat perkalimat, para penghafal Qur’an menghafal sampai dilevel huruf perhuruf, sifat huruf, makhorijul huruf nada huruf secara bertahap harus mereka kuasai.
Jika Ilmu apapun akan cukup dipelajari beberapa jam dalam seminggu, tanyakan kepada para penghafal Qur’an, kapan mereka bisa libur dari Qur’annya ?
Mengapa generasi Islam dahulu cerdas luar biasa. Hafal jutaan hadits juga puluhan kitab dan mampu membuat maha karya diusia muda? Karena sejak kecil mereka telah bersama Al-Qur’an.
Jika kita ingin mengembalikan kecerdasan generasi ini, tidak usah neka-neko mengikuti saran yang belum tentu benar, cukup kembalikan saja anak-anak kita kepada kitab suci Al-Qur’an.
Karantina Ikhtibar Pondok Pesantren Anak-Anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah.