KEBAHAGIAAN MONDOK

Kebahagiaan itu bisa di mana saja. Sebetulnya kebahagiaan lebih ditentukan oleh apa yang ada dalam diri kita. Situasi batin yang bahagia seringkali mudah mengatasi kejenuhan dan lainnya seperti bertujuan agar krasan mondok.

Para wali Allah dalam Al-Quran memiliki kriteria “laa khaufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun”, tak ada rasa takut dan tak bersedih hati perlu sebagai teladan dalam perjuangannya dalam menggapai derajat tinggi bagi anak.

Anak adalah anugerah yang tak ternilai harganya dari Allah. Terlebih memiliki anak banyak dan semuanya shaleh & sholehah, berbakti kepada orang tua, ahli ibadah, dan bermanfaat bagi masyarakat. Pastinya kebahagiaan orang tua akan bertambah dan menjadi sebuah keberkahan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Namun, semua itu tentu tidak datang begitu saja. Semua keinginan agar memiliki anak yang shaleh & sholehah harus ditempuh dengan Tirakat (Ikhtiar atau usaha). Karena memang Allah sudah menegaskan dalam Al-Qur’an,

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Tirakat yang dimaksud yakni :

Pertama, Ikhtiar batin yang dilakukan oleh orang tua dengan melakukan sebuah amalan yang tujuannya sebagai do’a agar memberi dampak positif pada putra-putrinya. tirakat ini biasanya dilakukan dengan berpuasa atau amalan lainnya yang dilakukan secara istiqamah.

Kedua, Selain ditirakati, orang tua juga harus sering-sering mengirimkan Fatihah kepada anaknya terlebih saat mereka sedang menuntut ilmu.

Selanjutnya ikhtiar yang Ketiga, adalah disangoni yakni memberi nafkah Halal untuk anak semasa dalam pertumbuhan dan pendidikannya.

Sore ini santri baru Pondok Pesantren Anak-anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah diajak ziarah ke maqbaroh ahlil qur’an asal Kudus al-Alamah KH. M. Arwani Amin yang merupakan guru dari muasis yayasan Raudhatul Falah, semoga keluberan berkahnya dan turut memberikan restu untuk niat suci menghafal al-Qur’an.

Kegiatan berlanjut wisata kuliner di area Gor Kudus. Teriring do’a;

ربّ هب لي من الصّلحين. ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ