Mengintip Kegiatan Santri Di PPATQ Raudlatul Falah

liburDisaat lembaga pendidikan formal di seluruh Indonesia libur akhir semester gasal, ternyata… hal itu tidak berlaku bagi santri dilingkungan PPATQ Raudlatul Falah. Bagaimana tidak, setelah melakukan serangkaian kegiatan Ulangan Akhir Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013/2014 mengikuti kurikulum dari Departemen Agama Republik Indonesia, mereka mengikuti kegiatan lomba antar santri yang diadakan oleh para asatidz dan asatidzah. Sedikit meregangkan otot, kegiatan yang berlangsung selama 4 hari tersebut dilakukan untuk mengisi jeda waktu pengisian raport sekaligus memberikan pelajaran bagi para santri tentang pentingnya kompetensi dan persaingan yang sehat.

Kegiatan akhir semester tersebut antara lain Lomba Cerdas Cermat Anak Shalikh, Lomba Sepak Bola, lomba Ketangkasan Komputer, Lomba membuat Kaligrafi dan lain – lain. Disini dapat dilihat santri yang mempunyai bakat lebih menonjol dalam bidang tertentu untuk dipupuk untuk menjadi yang terbaik di bidangnya masing – masing.

Saat siswa siswi lembaga pendidikan yang lain asyik menikmati liburan di rumahpun, justru para santri di lingkungan PPATQ Raudlatul Falah tengah asyik untuk melanjutkan rutinitas mereka menghafal Al Qur’an, bahkan sekolah formal yang diselenggarakan oleh Pondok Anak-anak Tahfidul Qur’an  (MI Tahfidzul Qur’an) yang notabene berada di bawah naungan DEPAG yang seharusnya libur, pada saat ini tetap aktif seperti hari biasa. dan kegiatan lain pun seperti ekstra kurikuler juga aktif seperti hari-hari biasa. Luar biasa … tekad para santri ini.

Ini yang berbeda dari lingkungan pendidikan yang lain, suasana di lingkungan pondok anak – anak tahfidzul Qur’an yang teratur, tertib,  kondusif, serta representatif untuk belajar, bebas pengaruh negatif dari lingkurang luar  membuat para santri (lupa) bahwa pada saat ini teman teman sebaya mereka sedang berlibur.

Harapan inilah yang digagas oleh pengasuh Ust. Noor Shokhib, S.Pd.I Al Hafidz, untuk menyelenggarakan pendidikan bermutu, dengan mengedepankan Tahfidzul Qur’an sebagai pijakan utama dalam proses kegiatan belajar mengajar di pondok ini, tanpa mengesampingkan mutu pendidikan formal. Sekali lagi… Salut kepada para mereka.