KEMBALI BERZIARAH

Sudah semestinya mengajari dan membiasakan ziarah kepada santri sedari kecil, entah ke makam orang tua, saudara dan orang-orang shalih yang notabene guru-guru kita atau para Aulia ( pejuang dakwah di zamannya). Salah satu kegiatan bulanan Pesantren Anak-Anak Tahfidzul Qur’an Raudlatul Falah adalah ziarah para pejuang dan pendiri Yayasan di maqbaroh umum.

Kegiatan ini sebenarnya sudah berjalan lama, tapi karena berada di masa pandemi, kegiatan ziarah sempat stagnan. Alhamdulillah sore hari ini bersama santri bisa kembali berziarah ke makam para pejuang, sekaligus pamitan menjelang perpulangan santri yang sebentar lagi memasuki masa liburan lebaran. Kegiatan ini di ikuti oleh semua santri guru dan karyawan PPATQ.

Bertepatan Kamis sore ( setelah Asar ), ziarah ini sudah membudaya di desa Bermi, banyak orang berdatangan untuk berziarah ke makam orang tua atau kerabat yang telah meninggal. Teryata salah satu alasannya disebutkan di kitab Hasyiyah Al-Qulyubiy berikut ini :

(فَرْعٌ) رُوحُ الْمَيِّتِ لَهَا ارْتِبَاطٌ بِقَبْرِهِ لَا تُفَارِقُهُ أَبَدًا، لَكِنَّهَا أَشَدُّ ارْتِبَاطًا بِهِ مِنْ عَصْرِ الْخَمِيسِ إلَى شَمْسِ يَوْمِ السَّبْتِ، وَلِذَلِكَ اعْتَادَ النَّاسُ الزِّيَارَةَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَفِي عَصْرِ الْخَمِيسِ، وَأَمَّا زِيَارَتُهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لِشُهَدَاءِ أُحُدٍ يَوْمَ السَّبْتِ فَلِضِيقِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ عَمَّا يُطْلَبُ فِيهِ مِنْ الْأَعْمَالِ مَعَ بُعْدِهِمْ عَنْ الْمَدِينَةِ، انْتَهَى

حاشية القليوبى ، ج ١ ، ص ٤١١

Ruhnya orang yang telah mati itu memiliki hubungan atau koneksi dengan kuburannya, ia selamanya tak akan berpisah darinya. Akan tetapi koneksi yang paling kuat itu terjadi pada mulai waktu ashar hari kamis sampai sabtu (pagi). Karena alasan itulah, orang-orang membiasakan berziarah pada hari jum’at atau kamis sore (setelah ashar).

Adapun ziarahnya Rasulullah ke makam para shahabat yang syahid di perang uhud pada hari sabtu, itu karena sempitnya waktu jum’at untuk melakukan amal-amal (afdloliyyah) serta jauhnya jarak dari kota Madinah.